Tuesday, June 30, 2015

Only Love Can Break Your Heart

...and I want to say. 
may you never steal, lie or cheat. 
but if you must steal, then steal away my sorrows. 
and if you must lie, lie with me all the nights of my life. 
and if you must cheat, then please cheat death.. 
because I cudn't live a day without you...

|When you were young
|And on your own
|How did it feel to be alone

+ Abi, apa kabar di sana? Aku kira aku akan senang pulang
ke rumah. Ternyata ada yang ketinggalan di sana.
- Aku baek-baek aja, Ta. Masih di sini, tungguin kamu 
kemari. Baek-baek ya, jangan bikin sungai coklatmu makin 
tinggi dan keruh dengan airmatamu.
Lita melipat surat Abi sambil tersenyum. Surat yang masih
tersimpan rapi walau sudah agak kuning bergaris tipis. 
24 tahun yang lalu belum ada hape, belum ada e-mail. 
kangen yang musti ditata rapi supaya tidak ketahuan hanya 
bisa dituliskan di kertas dan dikirim dengan pos kilat 
khusus. Lumayan, dalam seminggu setidaknya sudah bisa
mendapatkan balasan surat Abi. Dan liburan sebulan 
itu laksana hilang setahun.

+ Bi, minggu depan aku kembali yah.
- Baik, mo aku jemput di tempat seperti biasa dan 
jam yang sama?

Lita tidak keburu lagi menjawab surat itu.

|I was always thinking of games
|That I was playing
|Trying to make the best of my time

- Allow, Lit. Dah nyampe yah? Mo aku jemput sekarang?
+ Iya, Bi. Aku sedang sedih, aku perlu jalan sekarang.
- Ya, aku jemput. Aku jalan sekarang. Kamu tunggu 
di atas aja, Lit. Gak usah turun. Ntar aku nyamperin
ke atas. Kamu coba tiduran aja dulu ya.
+ Oke, aku tunggu, Bi.
....

|But only love can break your heart
|Try to be sure right from the start
|Yes, only love can break your heart
|What if your world should fall apart

- Udah dong, Lit. Matamu udah makin gede. Kamu makin 
cantik deh. Aku bisa jatuh hati loh.

Lita hanya bisa tersenyum kecut, butiran air masih aja 
belum mau berhenti. Sementara sapu tangan Abi sudah bisa
diperes kayaknya. Lita mencoba tertawa kecil tiap kali Abi
berusaha memasang mimik lucu, menirukan setiap gambar 
boneka, terutama pajangan Tigger, di salah satu toko 
lantai 3 Ratu Plaza itu, masih 24 tahun yang lalu, 
Juli tanggal 25.
|I have a friend I've never seen
|He hides his head inside a dream
|Someone should call him and see
|If he can come out
|Trying to lose the down that he's found

+ Bi, ini aku, Lita. Selamat ulang tahun yah.
- Eh Lit! Apa kabar? Ke mana aja, lama bener baru nongol?
+ Gak ke mana-mana kok, Bi. Di sini-sini juga. 
Sedang ngapain?
- Ini lagi mo berangkat makan, biasa bonyok ngajak 
makan bareng. Aku buru-buru, Lit. Masih di tempat yang 
sama? Aku bel ya ntar abis makan.
+ Ok, Bi. Aku tunggu kalo begitu.
....

- Allow Lit, gimana kabarnya sih? Maaf ya, tadi musti 
buru-buru jalan, soale bonyok dah nunggu.
+ Gak apa-apa kok. Aku baek. Maaf baru telpon kamu lagi
sekarang.
- Iya aku cuman mikir kamu kenapa mendadak ilang 
begitu aja. Tiap aku telpon, kamu gak ada mulu. Aku 
pikir kamu emang mo kabur dari aku.
+ Mmm.. maaf. Gak gitu juga...
+ Bi, ntar malam ada acara gak?
- Gak... ada apa?
+ Mo nemenin aku gak? Aku diundang ke Hilton.
- Hayo aja. Mo aku jemput jam berapa?
+ Acaranya jam 7.
- Kalo gitu, aku jemput jam 6 yah. Ada dresscode?
+ Gak disebut tuh.
- Oke deh. Aku pake hem putih, celana motif coklat. 
Kamu pake rok yah, gak mau kalo pake celana panjang. 
Kalo pergi bareng aku, pakenya rok.
+ Hmm... iya deh..

Malam itu Lita memakai rok lebar motif abstrak beige
dan coklat, plus baju putih lengan tiga perempat. Dari 
kejauhan masih kelihatan mereka jalan bergandengan.
|But only love can break your heart
|Try to be sure right from the start
|Yes, only love can break your heart
|What if your world should fall apart

~Juli 1987 ~Agustus 1990
abis ngebongkar tulisan 7 Maret 2011

No comments: