Wednesday, April 16, 2008

an affair





someone told me,
"the most wonderful

feeling is being in love,
falling into the love
itself."


But if you look for truthfulness
You might just as well be blind
It always seems to be so hard to give...

married couple would agree with me that, all spikes we have
at first will fade away eventually after we are in the marriage,
says more than 3 years (those years spent on steady are not
counted though). just like this saying from my best friend,
"you know me, i know you.. cannot pretend anymore.. so,
no more sweet and sticky times like we first met." --

The fun of extra marital affairs is the burden of homes...
sometimes.

These points are so true:

1. Contrary to what we believe that if your partner is having
an affair, it’s better not to know. When it comes to infidelity,
ignorance is neverbliss. Things that we have no idea of is 
hurting us more than we ever know.

2. Marriage is not a guarantee of happiness and content.

Even happily married people who has no intention to fool
around happen to bump into someone.

3. When we are unhappy with the marriage, we blame our

husbands or wives. We seek comfort from our lover instead
of confiding our problems to the spouse. But then time and
again married people have to remind themselves that 
attraction is inevitable, infidelity can.

4. AFFAIR is fun because it is something new. It reminds us

of the fun of being young and carefree.

5. Eventually for lovers when the other starts to make

demands the glow wears off. Once they set rules, the 
relationship loses the charm.

6. There is no such thing as bad relationships, only bad 

situations and circumstances.

7. The burden of wanting to spend more time with a lover

can be equally hurting.

8. Sometimes you pour all your thoughts and affection to

your lover and when you are with the wife you have no more
emotions left to share.  Can you now justify your infidelity
by saying you are bored and unhappy with your marriage?

9. You think that your affair is your ultimate sanctuary from

all the trouble you have in your home.

* The trouble never ends until the affair or worst the

marriage ends. THEN ANOTHER TROUBLE WILL ARISES.

* The best antidote to this is making a special effort to

stay close to your spouse and treasure each moment.
WHICH IS NOT WORKING AT THE FIRST PLACE - HOW
CAN IT WORK AFTER HAVING SUCH A FASCINATING
AFFAIRS?? (ref. #8 above)

* Being the lover on the other hand can be really exciting,

you are blinded by the thought that you are precious.

* Eventually you silently weep and anticipate for the moment
when the lover no longer knocks on your door because he

finally realizes from now on he is to open only the door of his
home where his wife awaits him. WHEN THE HIPE IS OFF,
THEN A WAKE UP CALL RINGS. COULD BE A FALSE ALARM
THOUGH.....

At the end of the day the wife will always be his most

precious gem. VERY TRUE. CAN HE SAY THAT WITH HIS EYES
OPEN WIDE?

That’s when you finally choose to be the spouse, tough but

fulfilling.  When the fooling is over we will be the best partner,
wife, husband or the best friend we could ever be to someone
we care about.  IF THIS IS SO TRUE, ALL AFFAIRS ENDED AFTER
THEIR FIRST.  BUT USUALY - AFTER ENDING THE AFFAIR WE
JUST BEING A PERFECT SPOUSE FOR THE SAKE OF "SOMETHING"
CAN BE FAMILY, CAN BE CONVENIENCY, CAN ANYTHING,
THE QUESTION IS .... CAN YOU STILL BE YOURSELF?

THE BAD THING AFTER EXPERIENCING AFFAIR IS THE

EMPTINESS IN YOU WITHOUT IT. CAN YOU LIVE WITH IT?

(author: unknown)


Honesty is hardly ever heard
And mostly what I need from you....

All the answer reverts back to you, please read
"marrying the right person"


http://woman-and-life.blogspot.com/2008/04/did-i-marry-right-person.html

tiada yang lebih indah
daripada perasaan jatuh
cinta....

pasangan yang telah menikah mungkin akan
setuju jika saya katakan bahwa *hmm.. kata
indonesia untuk spikes tidak ada yang tepat*
"segala perasaan indah mo ketemu doi,
perasaan heboh pengen cepet ketemu lagi"
akan perlahan dan pasti menghilang ketika
kita masuk dalam pernikahan. seperti
ungkapan temen baikku, "kamu tau saya,
saya tau kamu.. ngga bisa pura-pura lagi,
gak ada hal-hal greget yang bikin kita lengket
kayak dulu." -- ketika kelakuan pasangan
menikah itu lebih menyerupai kakak-adik
daripada pasangan yang sedang 'gila'
jatuh cinta seperti waktu pacaran...

Indahnya perselingkuhan merupakan pelampiasan
ke-tidakberdayaan dari dalam rumah ...
kadang-kadang.

Hal-hal di bawah ini adalah sesuatu yang benar
adanya:

1. Berlainan dengan apa yang selama ini kita
percaya bahwa jika partner kita sedang berselingkuh,
sebaiknya kita tidak perlu tahu. Ketika yang kita
bicarakan sekarang adalah pelanggaran komitmen
pernikahan (baca: selingkuh), cuek bukan lagi
sumber kebahagiaan. Ternyata kondisi ketidaktahuan
kita itu lebih menyakitkan tanpa kita sadari.

2. Pernikahan bukan garansi menuju kebahagiaan dan
kepuasan. Pasangan berbahagia yang bahkan tidak
pernah berkeinginan untuk ngelabapun bisa terjebak
dengan seseorang tanpa disadari.

3. Saat kita sedih dengan pernikahan, kebiasaan yang
paling mudah adalah menyalahkan pihak lain, suami
ataupun istri. Kita lebih suka mencari kesenangan
sendiri dari perselingkuhan daripada mendekatkan
diri dan mencari solusi bersama dengan pasangan
pernikahan kita. Yang penting, dari waktu ke waktu,
pasangan yang telah menikah hendaknya selalu
menyadari dan mengingatkan diri sendiri
bahwa kita
tidak dapat menghindari ketertarikan sesaat pada
orang
lain. Namun, kita dapat dan kita punya
pilihan apakah kita akan menyeleweng ataukah
kita harus setia.

4. Perselingkuhan akan selalu terasa indah karena
nuansa yang diciptakan terasa baru. Perasaan
tersebut mengikat emosional kita untuk mengenang,
betapa indahnya menjelma muda kembali dan
hidup tanpa beban, ikatan dan tanggungjawab.

5. Kemudian setelah sekian waktu, ketika salah satu
pihak penyelingkuh itu mulai banyak tuntutan,
letupan indah perselingkuhan mulai memudar.
Ketika mereka mulai membuat aturan, pesona
perselingkuhanpun mulai suram.

6. Sebenarnya tidak ada yang bisa disebut hubungan
yang tidak harmonis. Yang ada hanyalah situasi
dan keadaan yang memperburuk hubungan yang
seharusnya indah.

7. Keinginan untuk punya waktu lebih banyak
bersama selingkuhan memberikan perasaan sakit
yang sama besarnya dengan keinginan itu sendiri.

8. Kadang kita memberikan pikiran dan cinta
habis-habisan kepada selingkuhan sehingga ketika
kita sedang bersama pasangan pernikahan,
semua keterikatan emosi dan letupan cinta sudah
tidak tersisa lagi. Jika memang demikian keadaan
yang kita ciptakan, dapatkah kita kini dengan
sadar memberikan alasan yang logis dan benar,
kemudian menyatakan bahwa selingkuhnya kita
berasal dari kebosanan dan ketidakbahagiaan
kita atas pernikahan yang kita miliki?

9. Kita kerap berpendapat bahwa perselingkuhan
kita adalah media aman yang menyelamatkan
kita dari persoalan kita di rumah.

* Permasalahan tidak akan pernah selesai hingga
perselingkuhan. Atau bahwa yang terburuk adalah,
pernikahan itu juga ikut berakhir. UNTUK KEMUDIAN,
PERMASALAHAN LAIN JUGA IKUT BERMUNCULAN.

* Solusi terbaik dari semua permasalahan adalah
mengupayakan usaha yang terbaik untuk tetap dekat
dengan pasangan pernikahan, serta membahagiakan
dan menghargai setiap saat bersamanya.
Pertanyaan yang umum adalah, jika upaya terbaikpun
telah dilakukan dari awal dan tetap pernikahan itu
tidak membaik - bagaimana kita bisa berharap
pernikahan itu akan dapat menjadi lebih baik
dengan mengalami letupan-letupan indah menjadi
muda lagi dalam perselingkuhan? (baca #8 di atas)

* Walau bagaimanapun, menjadi selingkuhan memang
bisa benar-benar menggembirakan, mata hati kita
tertutup bahwa kitalah segalanya bagi dia. Perasaan
yang melanda orang jatuh cinta seperti ini memang
benar adanya, walaupun dalam media yang tidak
seharusnya. Seharusnya fakta ini kita sadari dan
diproses menjadi energi yang lebih baik bagi
pasangan pernikahan kita.

* Akhirnya kita hanya bisa menangis dalam hati serta
mulai mengantisipasi kenyataan bahwa masa
perselingkuhan telah berlalu ketika selingkuhannya
menyadari bahwa rumahnya adalah tempat di
mana pasangan pernikahannya menunggu setiap
waktu. Ketika semua gelora itu telah berlalu,
saatnya untuk sadar kembali. Walaupun tetap
dapat merupakan pilihan yang keliru...

Akhirnya, pasangan pernikahannyalah yang akan
selalu merupakan permata yang paling berharga.
Buat selingkuhan yang punya naluri untuk terus
selingkuh, coba amini dan nyatakan itu dengan
mata terbuka, bisakah Anda?

Dan ini akan terjadi ketika akhirnya kita
memilih untuk menjadi seorang 'pasangan pernikahan',
memang banyak tantangan namun mengandung
harapan dan ada kepuasan tersendiri. Saat masa
perselingkuhan telah berlalu, kita bisa menjadi
pasangan yang terbaik, istri, suami atau teman
terbaik bagi seseorang yang pernah kita sayangi.

APAKAH PERNYATAAN INI BENAR ADANYA?
JIKA BENAR, KEINGINAN UNTUK TERUS BERSELINGKUH
SEHARUSNYA LENYAP SEIRING DENGAN BERAKHIRNYA
SELINGKUH YANG PERTAMA.
KENYATAAN YANG BIASA TERJADI ADALAH, SETELAH
PERSELINGKUHAN ITU BERAKHIR, KITA HANYA
MELAKUKAN FORMALITAS SEBAGAI PASANGAN
PERNIKAHAN DALAM WADAH YANG DISEBUT KELUARGA -
MUNGKIN BISA MENYENANGKAN, BISA APA SAJA -

PERTANYAANNYA ADALAH ...
APAKAH KAMU MASIH MENJADI DIRIMU SENDIRI?

Hal terburuk setelah melakukan perselingkuhan adalah
kehampaan yang melanda jiwa dan pikiran kita setelah
perselingkuhan itu berlalu. Kehampaan yang muncul
karena letupan-letupan perselingkuhan dan takut-takut
ketahuan itu telah lenyap. Bisakah Anda bertahan
melalui periode kehampaan itu?

(author: unknown)

Jawabannya kembali kepada Anda sendiri, silahkan
baca posting sebelumnya, "marrying the right person"

http://woman-and-life.blogspot.com/2008/04/did-i-marry-right-person.html

No comments: