
Kata Covey, yang saya quote juga sebagai sub judul blog
ini: kunci menuju objektivitas adalah menerima subjektivitas.
Ini sebagai catatan pertama.
Kemudian, fenomena iceberg yang bisa ditinjau dari berbagai
sisi. Saat ini saya menggunakannya untuk catatan, yang
tampak luar itu tidak murni mencerminkan sisi dalamnya.
Tidak ada rumus pakem apapun yang dapat kita gunakan
untuk menentukan kesuksesan hidup sosial. Hubungan
anak-orangtua, suami-istri, kakak-adik, laki-perempuan,
atasan-bawahan, teman, sahabat -- hanya kita sendiri
yang bisa menentukan sikap demi hubungan baik dengan
orang lain.
Tadi pagi saya turun untuk klaim basic check up, kembali
saya 'mengagumi' orang-orang yang pinter bikin kalimat
indah. Sepanjang lorong yang saya lewati, setidaknya
ada 4 lukisan dan kalimat indah yang ingin saya tulis.
Biar tidak lupa, saya quote judulnya dulu di sini:
Working Together
Rules of the Garage
Leadership
Direction
Yang agak relevan walau sedikit maksa adalah Leadership,
Until you spread your wings, you'll have no idea how far
you can fly. Biar relevan, saya terjemahkan agak beda
dari inti leadership, yaitu bahwa: kita tidak akan pernah
tahu siapa kita dan bagaimana kita bisa menjadi orang
yang lebih berkualitas daripada hari ini, jika kita tidak
berani menguak misteri dan mengakui 'inilah saya'.
Jadi, dengan kalimat Covey, fenomena iceberg dan idea
leadership itu, yang saya simpulkan di sini adalah, bagaimana
kita bisa menentukan sikap dan kualitas kita sebagai manusia,
bertanggungjawab sebagaimana harusnya, jika kita tidak
mampu mendefinisikan siapa sebenarnya kita?
Misalnya, sudah 10 tahun saya tinggal di rumah 6x10 dengan
isinya. Sudah saatnya saya menata ulang agar lebih nyaman
dan enak dipandang mata. Saya perlu mencatat apa saja yang
sudah saya punya, bisa digunakan kembali atau tidak, sesuai
dengan keindahan yang ingin saya lihat jika diatur kembali,
dll.. setelah itu baru saya simpulkan, apa yang perlu dibuang,
dan apa yang perlu ditambah agar keindahan yang saya
inginkan buat rumah yang lebih sempurna.
Saya quote kalimat dalam film Palindromes yang dibuat 2004.
People always end up the way they started out. No one ever
changes. They think they do, but they don't. If you're the
depressed type now, that's the way you'll always be. If you're
the mindless, happy type, that's the way you'll be when you
grow up. You might lose some weight, your face might clear up,
get a body tan, a breast enlargement, a sex change - makes no
difference. Essentially... from in front, or from behind...
whether you're thirteen or fifty, you'll always be the same
So, apakah benar kita tidak akan pernah bisa berubah?
Simplenya, jujurlah melihat siapa sebenarnya kita, mintakan
orang lain, teman ataupun lawan untuk ikut kontribusi dalam
memberikan masukan kepada 'siapa saya?'. Berawal dari
situlah, tentukan 'mau menjadi siapakah saya sekarang?
5 tahun lagi, 10 tahun lagi..'
Cara inventarisir diri sendiri ini sudah pernah diungkapkan
dengan metode yang dinamakan Johari Window.
Pengujian Johari Window terdiri dari 1 kotak bujur sangkar
besar yang dibagi menjadi 4 buah bujur sangkar kecil yang
sama besar.
Kotak kanan bawah adalah area 'unknown', sifat yang tidak
diketahui oleh kita sendiri dan orang lain. Kotak berisikan
semua sifat-sifat umum yang bisa kita pilih untuk dijabarkan
dalam kotak-kotak selanjutnya.
Kotak subjektif kita adalah kotak kiri bawah, disebut
'facade'. Di sinilah kita menguak kejujuran 'siapa saya'.
Kotak ini berisi sifat yang saya sadari tapi tidak diketahui
orang lain.
Kotak berikutnya disebut 'arena'. Di sinilah orang lain akan
menuliskan apa yang mereka ketahui tentang kita sekaligus
juga merupakan sharing point dari kotak sebelumnya, yakni
apa yang kita sadari terhadap diri kita sendiri.
Kotak terakhir disebut 'blind spot'. Area ini berisikan sifat
yang diamati orang lain terhadap diri kita, namun kita
sendiri tidak menyadari sifat tersebut ada pada kita.
Agar tetap fokus, kita perlu membatasi maksimal hanya
6 sifat yang boleh dipilih setiap kali oleh setiap individu.
Dan inventarisir ini tidak akan bermanfaat jika tidak ada
orang lain yang ikut urun pendapat.
Artinya, bagaimana kita mau berubah menjadi lebih baik
jika tetap saja hanya kita yang melihat diri kita sendiri?
Nah, dari tadi hanya membaca, mau ikut mencoba?
Challengelah sisi kognitif kita. Jujurlah dan mari kita
lihat, 'siapakah saya?'
Klik di bawah ini, and discover 'me' (baca: Anda)
http://kevan.org/johari
Bersedia urun ide untuk saya (yang nulis ini loh)?
Mari .. kontribusi untuk saya. Klik saya di sini. Terima kasih.
just a thought:
ketika saya sudah terbujur kaku dan orang-orang berdiri
di depan jenasah saya, manusia seperti apakah yang saya
ingin mereka proyeksikan terhadap diri saya sewaktu
saya masih bernafas?
* Thanks to Peanutz - for sharing url of Johari Window :)

No comments:
Post a Comment