Friday, February 17, 2017

Build A Life, Not A Resume



Walau sesulit apapun hidup yang sedang kita hadapi,
kita sebagai individu harus memiliki nilai yang tetap,
nilai kita yang seharusnya ada dan tidak akan berubah.

Nilai kita sebagai manusia bukanlah
dilihat dari mahalnya busana yang kita kenakan,
bukan pula dari banyaknya uang yang tersimpan di bank,
juga bukan dari seberapa tingginya jabatan kita.

Dalam hidup ini, kita perlu membangun nilai kita sebagai 
seorang individu, sebagai manusia yang berkualitas,
bukan hanya sekedar memenuhi selembar kertas,
yang penuh dengan data diri berikut sekian atribut bergengsi.

Marilah sejenak kita menilik bagaimana Brian Acton
memberikan reaksi ketika dia ditolak oleh Facebook dan
Twitter.



Bagaimanakah pendapat Anda membaca komentar Brian
di atas? 

Kemudian, lihatlah pula apa yang dialami oleh J.K. Rowling
ketika tulisannya yang dikirimkan ke 12 penerbit dan
ditolak semuanya.

Lihat pula bagaimana Bill Gates sebelum sukses dengan
Microsoft-nya.

Lalu, bagaimana kita memandang arti sebuah kegagalan?

Kegagalan hanyalah sebuah pertanda bahwa sudah saatnya
kita perlu memperluas wawasan kita, 
kita harus mampu senantiasa siap dan memacu
semangat agar kita selalu "naik kelas",
punya keinginan untuk berkembang menjadi manusia
yang lebih baik.

Sebenarnya, segala sesuatu yang kita raih pada akhirnya
selalu lebih besar daripada apa yang kita bayangkan.

Dalam rencana Ilahi ini, segala bentuk keragaman yang
harmoni dan indah tidak mungkin terjadi tanpa adanya 
berbagai gejolak dalam hidup kita.  

Jika segalanya terjadi persis sesuai kehendak kita, 
maka hidup kita akan terasa hambar, biasa saja.
Kita akan sekedar menerima apa yang kita pikir,
bahwa itulah yang kita inginkan, 
sesuatu yang kita impikan.

Namun kita juga melihat pada saat, ketika apa yang 
kita inginkan tidak tercapai. 
Dan saat kita renungkan kembali, 
apa yang sebenarnya telah kita peroleh di balik kegagalan
tersebut, kita telah mendapatkan hal yang jauh lebih baik.

Kegagalan hanyalah tetap menjadi sebuah kegagalan,
jika kita tidak belajar dari kegagalan tersebut.
Karena... ketika kita belajar dari segala kegagalan itu,
maka di situlah segala inti pembelajaran yang hakiki
bagi kita.

Saat itu, kita akan menyadari bahwa sebenarnya kita
memperoleh lebih banyak hal yang mampu membantu
memperbaiki cara kita bekerja, 
dan bagaimana kita sebenarnya mampu mengendalikan
berbagai situasi dengan energi yang jauh berbeda.

Tantangan yang sebenarnya adalah bahwa kita hanya selalu
membicarakan kegagalan orang lain setelah kesuksesannya,
dan terkadang kita merasa seakan-akan kegagalan tersebut 
tidak pernah ada.


Maka sebenarnya, kita perlu berbagi kisah-kisah perjalanan 
sukses, sehingga setiap kita yang menapaki perjalanan
dan tantangan serupa bisa mengikuti setiap langkah sukses itu.



Click below for a video




No comments: