Wednesday, February 27, 2008

canon of st. paul's cathedral

:death is nothing at all
:i have only slipped away into the next room


aku adalah aku dan kau adalah kau,
apapun hubungan kita di waktu yang silam,
demikianlah pula hubungan kita sekarang.
panggillah aku dengan nama panggilanku yang biasa,
bicaralah kepadaku dengan cara yang santai selama ini,

:i am i and you are you
:whatever we were to each other
:that we still are
:call me by my old familiar name
:speak to me in the easy way
:which you always used

janganlah menggunakan kata-kata khusus,
khidmat, serius atau sedih,
tertawalah seperti biasa kita tertawa bersama,
untuk lelucon-lelucon kecil yang kita nikmati bersama,

:put no difference in your tone
:wear no forced air of solemnity or sorrow
:laugh as we always laughed
:at the little jokes we enjoyed together


berdoalah, senyumlah, kenangkanlah aku,
berdoalah untukku!
biarkanlah namaku tetap merupakan nama dalam rumah tangga,
seperti pada waktu-waktu yang lampau,
sebutlah namaku biasa-biasa saja,
tanpa emosi sedikitpun,

:pray smile, think of me, pray for me
:let my name be ever the household word
:that it always was
:let it be spoken without effort
:without the trace of a shadow in it

hidup tetap mempunyai arti
seperti apa yang telah kita alami selama ini,
ini tetap sama,
tidak berubah sedikitpun juga,
ini adalah suatu kesinambungan yang tak kunjung putus,

:life means all that it ever meant
:it is the same as it ever was
:there is unbroken continuity

mengapa aku harus dilupakan,
sekedar karena aku tidak terlihat lagi?

:why should i be out of mind
:because i am out of sight?

aku menunggu engkau,
untuk waktu yang sangat singkat,
di sini,
di suatu tempat yang sangat dekat,
hanya di belokan..
semuanya baik..

:i am waiting for you
:somewhere very near
:just around the corner
:all is well

~ menjadikan hidup penuh makna, hal 147, darmo rahardjo
henry scott holland
(1847-1918) canon of st paul's cathedral

1 comment:

Pedro Pablo Pachón said...

Hola: Interesante blog.
Saludos desde Colombia.